SUZUKI SATRIA F150 CLUB

PASANG IKLAN ANDA DISINI Rp.10.000/BLn @ Premium WordPress Themes HUBUNGI 08568942595 UNTUK INFO

Selasa, 28 September 2010

CDI SATRIA


Dongkrak Power Satria F

2219dongkrak-satria-kurva.jpgMendongkrak power Suzuki Satria F150 bisa dilakukan bertahap. Bahasa kerennya step by step. Mulai dari yang paling mudah dilakukan dengan harga terjangkau sampai yang sulit dikerjakan dengan harganya mahal.

Seperti paket yang disodorkan R59 Racing khusus Satria F-150. Satu paket terdiri knalpot Pico, CDI BRT Dualband, karburator dan kem. Tapi, jika dananya minim bisa dibeli ketengan.


Untuk pemula atau yang masih awam bisa mulai dari beli knalpot dulu. “Siapa saja bisa pasang. Dirancang tinggal plek dan sudah dilengkapi braket,” jelas Ergus, bos R59 Racing dari Jl. Dewi Sartika, No. 32, Ciputat, Tangerang.

Menurut Ergus, knalpot yang dari bahan steinless steel dan aluminium ini dirancang simpel. “Artinya tidak perlu ganti spuyer. Cukup seting setelan udara,” jelas Ergus yang masih pengantin baru itu.

Untuk membuktikan omongan Ergus perlu dilakukan pengujian. Guna mengukur kenaikan tenaga dan torsi menggunakan dynotest merek Dinojet 250i milik BRT (Bintang Racing Team). Juga mengukur pake AFR-meter untuk ngetes campuran bensin-udara sebagai panduan seting spuyer.

Dipandu Suar instruktur dynotest. Pengetesan dilakukan pada Suzuki Satria F-150 2007 harian. Tahap awal dites dulu kondisi standar tanpa penggantian apapun. Mesin sanggup memuntahkan tenaga 11,62 dk pada 9.000 rpm. Torsinya 9,8 Nm pada 7.300 rpm.

Selanjutnya penggantian knalpot standar. Langsung pakai pipa buang merek Pico dan tanpa seting udara. Setelah dilakukan pengetesan, mesin sanggup memuntahkan power 12,86 pada 10.100 rpm. Artinya terjadi kenaikan tenaga 1,24 dk. Lumayan tinggi untuk ukuran motor standar.

Torsi juga terdongkrak. “Setelah ganti knalpot jadi 10,68 Nm. Artinya mengalami kenaikan 0,88 Nm,” jelas Suar yang asli wong Jowo itu.

Selain uji power dan torsi, sekaligus juga melakukan pengukuran pakai AFR-meter. Campuran bensin udara berada di rentang 13 : 1. Ini masih dirasa sangat ideal untuk ukuran motor kohar alias korek harian. Berarti omongan Ergus terbukti. Pake knalpot ini, tidak perlu lagi ganti spuyer. Sekali lagi, sudah langsung pas begitu pipa saluran buang dipasang.

Percoyo?

CDI KHUSUS
2220hal13_dongkrak-satria-_gt1.jpg
Untuk pemula atau yang awam, setelah ganti knalpot menyusul pasang CDI Racing. Sebagai pasangan knalpot Pico tadi, bisa pakai CDI BRT Dualband edisi khusus. wak, kayak tabloid aja! Atau bisa aplikasi CDI BRT I-Max yang bisa diprogram. Timing pengapiannya bisa mengikuti panduan Suar.

Katanya sih, kurvanya pada rpm 1.500 yaitu 15 derajat, rpm 2.500 yaitu 27 derajat, rpm 3.000-6.000 yaitu 36 derajat, 6.500-11.000 yaitu 42 derajat, 11.500 yaitu 41 derajat, 12.000-16.000 yaitu 40 derajat. Semua ada 20 step dan per step naik 500 rpm.

Setelah menggunakan CDI racing edisi khusus tadi, tenaga mesin meningkat 13,53 dk pada 10.000 rpm. Artinya power mengalami kenaikan lagi sebesar 0,67 dk. “Total setelah menggunakan knalpot racing dan CDI khusus tadi jadi 1,91 dk. Artinya, ada kenaikan sebanyak 2 dk,”


0 komentar:

Posting Komentar